Langsung ke konten utama

STUDI KASUS 9 - Rekayasa Kebutuhan (D)


STUDI KASUS 9 : BUSINESS OBJECT MODEL (BOM) DAN FEATURE TREE LOKET.COM 



LOKET.COM merupakan sebuah platform penjualan tiket dengan menggunakan Ticketing Management System (TMS) teknologi unggul dalam mendukung seluruh penyelenggara event mulai dari distribusi dan manajement tiket, hingga penyediaan laporan analisa event di akhir acara. Berdasarkan website LOKET.COM, aplikasi ini memiliki beberapa teknologi yang dapat digunakan untuk memfasilatasi penyelenggara event dalam setiap tahap persiapan dan penyelenggaran sebuah event, beberapa teknologi tersebut antara lain: 
  1. Sistem pembayaran yang beragam dan aan sehingga memberikan kemudahan kepada calon pembeli, untuk mendapatkan konversi yang lebih tinggi. 
  2. Distrubutor tiket terlengkap yang telah bekerja sama dengan LOKET untuk menjual tiket penyelenggara sebuah event.
  3. Terdapat sebuah Gate Managemnt yang paling aman dan nyaman untuk akses saat event berlangsung. Sehingga, event dengan jumlah penonton yang besar dapat ditangani dengan mudah. 
  4. Sistem analisa data yang lengkap dan komprehensif setelah acara berlangsung untuk memudahkan penyelenggara event dalam menentukan strategi event selanjutnya. 

BUSINESS OBJECT MODEL (BOM)

Business Object Model (BOM) adalah sebuah model objek yang menggambarkan realisasi dari business use-case (business use-case realization). BOM ini juga dapat bertugas mengenali semua "orang yang bekerja" dan "benda" yang terlibat dalam bisnis dan bagaimana satu sama lain. Berikut merupakan hasil analisa BOM pada studi kasus LOKET.COM : 




FEATURE TREE or FISHBONE DIAGRAM 

Fishbone diagaram merupakan sebuah alat yang dapat digunakan untuk dalam hal penemuan sebab-akibat yang membantu mencari tahu berbagai alasan terjadinya kegagalan ataupun kerusakan dalam suatu proses. Dapat dikatakan pula, analisis fishbone adalah metode untuk membantu memecahkan suatu masalah di setiap lapisan hingga potensi akar penyebab yang berkontribusi pada efeknya. Diagram ini diperkenalkan oleh profesor teknik dari Jepang, bernama Kaoru Ishikawa.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Studi Kasus 4 - Elisitasi Kebutuhan (D)

  STUDI KASUS 4 : ELISITASI KEBUTUHAN.  MENTA merupakan sebuah aplikasi berbasis web yang bertujuan untuk  memberikan pelayanan dalam hal Kesehatan mental berupa konseling online.  Selain konseling online, aplikasi ini juga dapat membantu dengan menyuguhkan  artikel dan bacaan yang berhubungan dengan Kesehatan mental dan atau  penyembuhannya. Hal tersebut akan sangat membantu proses perawatan dan  penyembuhan gangguan mental lebih mudah untuk digapai semua masyarakat.  Pihak-pihak yang terlibat dalam aplikasi ini adalah terapis (psikolog), dan  pasien. Terapis dan pasien dapat bergabung dengan cara melakukan registrasi  secara online pada system. Sistem ini dibuat sebagai dukunhan terhadap penderita  Kesehatan mental maupun masyarakat awam untuk bisa mengambil Tindakan yang  preventif dan represif.  ABOUT ELISITASI KEBUTUHAN  Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suat...

Studi Kasus 6 - Rekayasa Kebutuhan (D)

STUDI KASUS 6 RK D : BRD AIRBNB BUSINESS REQUIREMENT DOCUMENT (BRD)  DOCUMENT  Dokumen ini dibuat merupakan untuk memenuhi tugas Rekayasa Kebutuhan D yang dibuat oleh:  Julietta Anastasia Robiah Br Panjaitan (05111940000033) Rayhan Daffa Alhafish (05111940000227)  

Studi Kasus 5 - Business Requirement Airbnb (D)

  STUDI KASUS 5 : BUSINESS REQUIREMENT AIRBNB Airbnb merupakan bisnis yang mengusung konsep   sharing economy , yang menggunakan properti sebagai sarana. Bisa dibilang, konsep Airbnb tak jauh beda dengan Gojek. Bedanya, jikalau Gojek menggunakan kendaraan, Airbnb menggunakan properti yang bisa berbentuk ruang tamu, kamar, tempat kost, dan lain-lain, yang bisa disewa. Tidak hanya itu, bentuk bisnisnya juga tak jauh beda dengan aplikasi Gpjek, Grab, dan lain hal sebagainya. Umpama kita punya rumah kosong, dan ingin bergabung dengan bisnis Airbnb, kita bisa mendaftarkan rumah tersebut pada Airbnb. Setelah disetujui, sistem Airbnb akan menawarkan rumah kita pada orang-orang yang mungkin ingin menginap. Jika ada orang yang menginap di rumah yang kita sediakan, kita mendapatkan bayaran (ongkos sewa). Selanjutnya, jika Uber, Grab, maupun Go-Jek mendisrupsi sistem transportasi konvensional, Airbnb mendisrupsi sistem akomodasi yang ditopang oleh hotel atau penginapan konvensional....