STUDI KASUS 4 : ELISITASI KEBUTUHAN.
MENTA merupakan sebuah aplikasi berbasis web yang bertujuan untuk memberikan pelayanan dalam hal Kesehatan mental berupa konseling online. Selain konseling online, aplikasi ini juga dapat membantu dengan menyuguhkan artikel dan bacaan yang berhubungan dengan Kesehatan mental dan atau penyembuhannya. Hal tersebut akan sangat membantu proses perawatan dan penyembuhan gangguan mental lebih mudah untuk digapai semua masyarakat.
Pihak-pihak yang terlibat dalam aplikasi ini adalah terapis (psikolog), dan pasien. Terapis dan pasien dapat bergabung dengan cara melakukan registrasi secara online pada system. Sistem ini dibuat sebagai dukunhan terhadap penderita Kesehatan mental maupun masyarakat awam untuk bisa mengambil Tindakan yang preventif dan represif.
ABOUT ELISITASI KEBUTUHAN
Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem. Dalam menemukan kebutuhan suatu sistem dapat melalui wawancara, workshops, kelompok fokus, observasi melalui kuisioner, observasi secara langsung, analisis dokumen yang telah dibuat dan mekanisme lainnya.
Proses elisitasi ini menentukan keberhasilan dari perangkat lunak, dimana jika terdapat kesalahan dalam pendefinisian kebutuhan maka akan berakibat pada kegagalan sistem. Pada proses ini peran dari para pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk membantu tim pengembang perangkat lunak menentukan seperti apa sistem yang akan dibangun. Oleh karena itu, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan agar berjalan dengan baik. Langkah-langkah tersebut antara lain:
- Melakukan pengidentifikasian terhadap stakeholder
- Mengidentifikasi Kebutuhan Penggguna
- Mengidentifikasi Kebutuhan Fungsional, non-fungsional dan sistem
METODE YANG DIGUNAKAN
Terdapat banyak metode yang dapat digunakan dalam melakukan elisitasi kebutuhan. Salah satunya adalah interview, metode ini sangatlah sangat banyak ditemukan karena untuk menerapkannya sangatlah mudah. Oleh karena itu, pada sistem ini saya menggunakan metode interview dan observasi. Sebelum melakukan hal tersebut tentunya saya telah mempersiapkan beberapa list pertanyaan yang akan saya gunakan, yakni:
- Bagaimana alur dari awal pendaftaran sampai konseling yang biasa dilakukan di klinik psikolog?
- Berkas apa saja yang dibutuhkan pada saat proses registrasi pasien?
- Apakah ada batasan-batasan tertentu terhadap pasien ketika hendak mendaftar konseling?
- Bagaimana proses pembayaran konseling dilakukan?
- Apakah sudah pernah mendengar tentang online counseling?
- Pernahkah anda melakukan online counseling?
- (Apabila pernah) Kendala apa yang anda alami ketika melakukan online counseling?
- Menurut anda, fitur apakah yang akan sangat membantu dalam pelaksanaan online counseling?
MENGIDENTIFIKASI STAKEHOLDER
Tidak hanya melakukan metode interview tentunya saya juga melakukan metode berupa observasi. Hal ini juga berhubungan dengan mengidentifikasi stakeholder. Berikut adalah beberapa stakeholder yaitu:
A. Admin
Admin bertanggung jawab untuk mengelola sistem secara menyeluruh, yaitu mulai dari mem-validasi registrasi terapis, pembayaran hingga mengunggah artikel dan melihat daftar pasien dan terapis. Seorang Admin juga harus mampu mengelola database dan tentunya memiliki pengetahuan tentang program aplikasi.
B. Terapis
Terapis bertanggung jawab melakukan pemberian konseling dan mengubah jadwal konseling. Hak akses yang dimiliki seorang terapis ialah akses ke jadwal konseling dan akses ke chatroom. Tidak hanya itu, seorang terapis juga harus memiliki pengalaman dan keahlian khusus pada bidang psikologi.
C. Pasien
Pasien merupakan seseorang yang melakukan konseling dan dapat melihat jadwal terapis. Hak akses yang dimiliki oleh seorang pasien sama dengan hak akses yang dimiliki oleh seorang terapis.
D. Team Pengembang
Team Pengembang juga merupakan stakeholder yang akan digunakan pada sistem ini, tim pengembang yaitu antara lain:
- Project Manager
- Front End Developer
- Back End Developer
- System Analyst
- Business Analyst
- Quality Assurance
- UI UX Designer dan Writer
MENGIDENTIFIKASI TUJUAN ATAU GOALS
Berdasarkan hasil interview yang telah dilakukan, tim pengembang dapat mengambil keputusan hasil atau tujuan atau goals yang ingin didapatkan. Goals tersebut yaitu untuk memudahkan seseorang yang terkena gangguan mental untuk mencurahkan isi hatinya kepada seseorang yang berpengalaman.
MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN
Kebutuhan Fungsional
- Pasien dapat membuat Akun Pasien
- Pasien dapat melihat Jadwal Terapis
- Pasien dapat mengakses Artikel
- Pasien dapat melakukan Konseling
- Pasien dapat melakukan Pembayaran
- Terapis dapat membuat Akun Terapis
- Pasien dapat mengisi Jadwal Konseling
- Terapis dapat mengubah Jadwal Konseling
- Terapis dapat memvalidasi Akun Terapis
- Admin dapat memverifikasi Pembayara
- Admin dapat mengunggah Artikel
- Admin dapat mengakses Data Pasien
- Admin dapat mengakses Data Terapis
Kebutuhan Non-Fungsional
- Operasional
- Sistem harus terintegrasi dengan sistem informasi sebelumnya
- Sistem harus dapat diakses dari browser manapun.
- Sistem mewajibkan user untuk melakukan login terlebih dahulu sebelum dapat mengakses penuh sistem.
- Sistem harus dapat diakses dari device manapun.
- Performance
- Halaman website dapat diakses 24x7 jam tanpa perlu adanya admin yang menjalankan.
- Keamanan
- Sistem harus terlindung dari virus dan bahaya lainnya.
- Data pasien hanya dapat diakses oleh administrator.
- Cultural
- Sistem menggunakan Bahasa Indonesia.
Komentar
Posting Komentar