Langsung ke konten utama

Evaluasi Tengah Semester RK D - Pegadaian Digital

ETS RK D : PEGADAIAN DIGITAL 


Pegadaian Digital merupakan salah satu inovasi dari pihak Pegadaian berupa aplikasi Mobile Apps yang memudahkan masyarakat Indonesia dalam melakukan berbagai transaksi Pegadaian secara online, mulai dari transaksi Gadai, Tabungan Emas, hingga pengajuan Pinjaman usaha dan pembiayaan porsi haji.

KEBUTUHAN YANG HARUS DIGALI DALAM PEMBUATAN SOFTWARE

Beberapa macam-macam kebutuhan yang harus digali adalah sebagai berikut: 
  1. Kebutuhan Bisnis : merupakan kebutuhan yang dimana didasari pada keperluan proses bisnis suatu projek yang dipenuhi dengan kata lain seperangkat tujuan atau tugas yang harus bida dilakukan pada berbagai jenis pengguna dalam suatu aplikasi, atau atribut produk yang diinginkan. Beberapa informasi yang harus didapatkan ketika masuk kedalam kebutuhan bisnis, yaitu: 
    • latar belakang bisnis
    • kesempatan bisnis 
    • tujuan yang ingin dituju 
    • visi dan misi projek
    • cakupan 
    • batasan 
  2. Kebutuhan Pengguna : kebutuhan ini berisi beberapa spesifikasi yang menggambarkan apa saja yang pengguna harap bisa dilakukan dengan aplikasi yang dibuat. Kebutuhan ini digolongkan berdasarkan beberapa tipe pengguna yang menjadi target pengguna pada software yang akan dikembangkan. Penggambaran kebutuhan ini dapat menggunakan, seperti : 
    • user stories
    • user scenario 
    • use case diagram yang digambarkan agar mempermudah pengguna 
  3. Kebutuhan Fungsionalitas : merupakan sebuah aksi atau fitur yang harus terdapat pada sistem yang sedang dibangun untuk memenuhi kebutuhan bisnis dari aplikasi terkait. Kebutuhan fungsional juga harus meliputi informasi-informasi yang akan dihasilkan oleh sistem sehingga dapat diterima oleh pengguna sistem. Salah satu contoh dari kebutuhan fungsional adalah pengguna dapat melakukan register dan/atau login sebelum menggunakan aplikasi. Adapun beberapa kebutuhan fungsionalitas pada kasus aplikasi Pegadaian Digital yakni: 
    • Pengguna bisa melakukan registrasi
    • Pengguna bisa melakukan proses gadai
    • Pengguna bisa melakukan proses gadai emas
    • Pengguna bisa melakukan Pengajuan pembiayaan usaha online
    • Pengguna bisa melakukan Pengajuan pembiayaan haji
    • Pengguna bisa melakukan Pembukaan baru rekening tabungan emas pegadaian
    • Pengguna bisa melakukan Pembelian (topup) tabungan emas pegadaian
    • Pengguna bisa melakukan Pembayaran transaksi gadai (tebus, cicil, perpanjangan)
    • Pengguna bisa melakukan Top up pinjaman gadai
    • Pengguna bisa melakukan Pembayaran transaksi mikro (kreasi, krasida, mulia, emasku)
    • Pengguna bisa melakukan jual, transfer dan cetak emas
    • Pengguna bisa melakukan Bank tujuan pencairan dana ke BNI, Mandiri, BTN, BRI, BCA
    • Pengguna bisa melakukan Simulasi transaksi gadai
    • Pengguna bisa melakukan Pencairan cabang pegadaian terdekat
    • Pengguna bisa melakukan Informasi seputar produk dan layanan pegadaian
  4. Kebutuhan Non Fungsionalitas : sejumlah atribut kualitas yang dimiliki oleh sebuah sistem untuk mendukung sistem tersebut untuk mencapai kebutuhan dari stakeholder. Kebutuhan non-fungsional menempatkan batasan pada produk yang sedang dikembangkan, proses pengembangannya, dan menentukan batasan-batasan eksternal yang harus dipenuhi oleh produk tersebut. Beberapa contoh kebutuhan non-fungsionalitas antara lain : 
    • Security : sistem harus dapat menjaga keamanan dari data-data pribadi baik milik user maupun provider.
    • Logging : sistem harus dapat mencatat setiap permintaan dari user
    • Storage : sistem harus dapat menyimpan resource yang dibutuhkan seperti file asset
    • Performance : sistem harus dapat merespons permintaan user dengan optimal
    • Interoperability : kemampuan sistem untuk digunakan pada berbagai platform / device yang berbeda
       

BUSINESS REQUIREMENT DOCUMENT (BRD) 

DOCUMENT 

VIDEO
  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Studi Kasus 6 - Rekayasa Kebutuhan (D)

STUDI KASUS 6 RK D : BRD AIRBNB BUSINESS REQUIREMENT DOCUMENT (BRD)  DOCUMENT  Dokumen ini dibuat merupakan untuk memenuhi tugas Rekayasa Kebutuhan D yang dibuat oleh:  Julietta Anastasia Robiah Br Panjaitan (05111940000033) Rayhan Daffa Alhafish (05111940000227)  

Studi Kasus 4 - Elisitasi Kebutuhan (D)

  STUDI KASUS 4 : ELISITASI KEBUTUHAN.  MENTA merupakan sebuah aplikasi berbasis web yang bertujuan untuk  memberikan pelayanan dalam hal Kesehatan mental berupa konseling online.  Selain konseling online, aplikasi ini juga dapat membantu dengan menyuguhkan  artikel dan bacaan yang berhubungan dengan Kesehatan mental dan atau  penyembuhannya. Hal tersebut akan sangat membantu proses perawatan dan  penyembuhan gangguan mental lebih mudah untuk digapai semua masyarakat.  Pihak-pihak yang terlibat dalam aplikasi ini adalah terapis (psikolog), dan  pasien. Terapis dan pasien dapat bergabung dengan cara melakukan registrasi  secara online pada system. Sistem ini dibuat sebagai dukunhan terhadap penderita  Kesehatan mental maupun masyarakat awam untuk bisa mengambil Tindakan yang  preventif dan represif.  ABOUT ELISITASI KEBUTUHAN  Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suat...

Studi Kasus 5 - Business Requirement Airbnb (D)

  STUDI KASUS 5 : BUSINESS REQUIREMENT AIRBNB Airbnb merupakan bisnis yang mengusung konsep   sharing economy , yang menggunakan properti sebagai sarana. Bisa dibilang, konsep Airbnb tak jauh beda dengan Gojek. Bedanya, jikalau Gojek menggunakan kendaraan, Airbnb menggunakan properti yang bisa berbentuk ruang tamu, kamar, tempat kost, dan lain-lain, yang bisa disewa. Tidak hanya itu, bentuk bisnisnya juga tak jauh beda dengan aplikasi Gpjek, Grab, dan lain hal sebagainya. Umpama kita punya rumah kosong, dan ingin bergabung dengan bisnis Airbnb, kita bisa mendaftarkan rumah tersebut pada Airbnb. Setelah disetujui, sistem Airbnb akan menawarkan rumah kita pada orang-orang yang mungkin ingin menginap. Jika ada orang yang menginap di rumah yang kita sediakan, kita mendapatkan bayaran (ongkos sewa). Selanjutnya, jika Uber, Grab, maupun Go-Jek mendisrupsi sistem transportasi konvensional, Airbnb mendisrupsi sistem akomodasi yang ditopang oleh hotel atau penginapan konvensional....